produk limbah sampah yang masih menjadi masalah dunia - Penyuluhan Kelompok J-7
Rabu, 13 Mei 2015

 gambar limbah sayuran yang menumpuk


   seiring meningkatnya populasi penduduk di indonesia, jumlah sampah juga mengalami peningkatan. sampah yang terdiri dari sampah organik maupun sampah nonorganik, sama-sama memiliki kerugian yang cukup membahayakan, dan apabila dibiarkan menumpuk dan semakin menggunung, sampah tersebut mampu mengakibatkan bencana banjir. sampah organik dapat berasal dari limbah industri rumahan, limbah pasar serta tempat umum lainnya. 
        keberadaan limbah sayuran dipasar, baik didaerah perkotaan serta disekitar pedesaan masih menjadi kendala. Dimana limbah tersebut tersedia setiap hari dengan jumlah yang sangat banyak namun belum ada langkah pengolahan yang efektif. Mengingat limbah sayuran memiliki bahan organik sekitar 15 %, maka limbah tersebut lebih potensial untuk dijadikan pakan ternak dibandingkan hanya dibuang ataupun  menjadi pupuk kompos. Limbah sayuran terdiri dari limbah daun bawang, seledri, klobot jagung, daun kembang kol dan masih banyak lagi limbah-limbah sayuran lainnya. Selain memiliki potensi yang dapat dikembangkan, limbah sayuran juga memiliki kelemahan yang perlu diperhatikan. namun, karena limbah sayuran memiliki kelemahan  seperti kadar air tinggi (91,56%) yang dapat mengakibatkan cepat busuk sehingga untuk dijadikan olahn menjadi pakan ternak, maka diperlukan langkah lanjutan ountukmengolah limbah sayuran tersebut.


Pengolahan limbah sangat diperlukan untuk menunjang langkah mempertahankan oksihgen dalam bumi. sampah yang menggunung, dapat menimbulkan kerugian baik pada kesehatan, lingkungan seta sosial ekonimi. padahal sampah dapat dikelola sehingga lebih bernilai ekonomis serta menguntungkan. pengolahan yang dilakukan dapat berupa pembuatan silase dari limah sayuran, dimana teknik ini akan memepertahankan kandungan serat hijauan serta meningkatkan daya simpan produk. Membuat pakan dari sampah antara lain dapat dimulai dari pemisahan sampah organik dan anorganik, dilanjutkan dengan pencacahan, fermentasi, pengeringan, penepungan pencampuran dan pembuatan pellet
          pengolahan lanjutan menjadi silase, sampah yang biasanya hanya berakhir dipembuangan atau diolah menjadi pupuk kompos serta menimbulkan pencemaran lingkungan, sekarang mampu digunakan sebagai pakan alternatif. dimana pengolahan ini juga akan meningkatkan perekonomian peternak serta memberikan peluang ppeternak dalam menejemen pakan secara efektif untuk memproduksi daging dari asupan serat pada silase tersebut 


0 komentar:

Posting Komentar